Muhammad Imam Tanthowi

Minggu, 01 Januari 2012

PEMELIHARAAN LELE AGAR BISA PANEN UMUR 2 BULAN (tahap Pembesaran)

Ada beberapa factor yang harus diperhatikan agar lele bias dipanen pada umur dua bulan sejak tebar bibit. Factor-faktor ersebut berhubungan dengan pakan, pemberian suplemen, pola pemberian pakan, pengontrolan, dan kebersihan air.
A. JENIS PAKAN
Dalam usaha pembesaran, biasanya pembudidaya memberikan dua jenis pakan, yaitu makanan pokok berupa pelet ikan tipe FF999, 781-SP, 781-2, dan 781 serta pakan alternatif atau tambahan.
Pemberian pakan tambahan selain bertujuan untuk menghemat biaya pakan, juga untuk menggenjot pertumbuhan lele. Pakan tambahan tersebut bisa berupa keong mas, bekicot, limbah peternakan, limbah pemotongan hewan, limbah ikan, dan ikan sisa tangkapan nelayan.
ü Pakan alternatif
1. Keong mas dan Bekicot
Keong mas dan bekicot mengandung protein yang tinggi dan sangat baik untuk memacu pertumbuhan lele. Keong ,as dan bekicot merupakan hama dan sekaligus musuh petani. Jadi, pemanfaatan keong mas dan bekicot sebagai makanan tambahan lele mempunyai fungsi ganda, selain memberantas hama tanaman, juga untuk menghemat biaya pembelian pakan.
Sebelum diberikan ke lele, camgkang keong mas atau bekicot harus dopecah, kemudan dagingnya dipisahkan dari cangkang tersebut. Agar pemberian pakan merata, sebaiknya cincang daging bekicot atau keong mas terlebih dahulu sebelum diberikan ke lele. Tebarkan daging tersebut secara merata ke dalam kolam pembesaran. Ukuran bibit lele yang sudah bias diberi pakan tambahan yakni sebesar jari kelingking.
2. Limbah Peternakan
Limbah yang bisa dimanfaatkan untuk budidaya lele berupa ayam mati yang dapat diperoleh di tempat penampungan atau pada tukang potong ayam. Ayam tersebut biasanya mati akibat terjepit atau berdesak-desakan selama dalam perjalanan menuju tempat pemotongan.
Ayam mati tidak bias langsung diberikan ke lele. Ayam harus dibakar hingga bulunya habis. Setelah itu, ceburkan ayam ke dalam kolam. Lele akan segera memakan santapan tersebut hingga habis. Pemberian pakan ini tidak boleh melebihi kebutuhan lele. Sisa pakan yang berlebih bisa mencemari dan mengotori air kolam. Kolam yang kotor mengundang tumbuhnya berbagai bibit penyakit.
3. Limbah Pemotongan Hewan
Ada dua macam limbah pemotongan hewan yang bisa diberikan ke lele, yaitu darah dan jeroan hewan. Darah hewan sangat baik untuk pertumbuhan bibit lele karena mengandung gizi yang tinggi. Darah hewan yang bisa diambil di antaranya darah kambing, darah sapi, atau kumpulan darah ayam potong. Sebelum diberikan, darah tersebut harus direbus hingga beku ataumenggumpal (marus). Namun, pemberian marus ini agak riskan, karena air cepat kotor. Karena itu, marus harus dicampur dengan pakan utama berupa pelet yang diseduh dengan air panas.
Selain darah, jeroan ayam potong juga bisa diberikan sebagai pakan lele. Limbah pemotongan hewan ini bisa diperoleh di tempat pemotongan hewan atau ayam potong.
4. Limbah Ikan dan Sisa Tangkapan Nelayan
Limbah ini bisa diperoleh di penjual ikan atau pada usaha pemindangan ikan. Pemanfaatan limbah ikan ini, selain baik untuk pertumbuhan lele, juga merupakan cara menghemat biaya pemeliharaan, karena limbah ikan tidak diperjualbelikan atau bisa diperoleh Cuma-Cuma.
Jika lokasi usaha budidaya lele dekat dengan pantai, pembudidaya lele dapat memanfaatkan ikan sisa tangkapan nelayan yang sudah tidak layak lagi dikonsumsi oleh manusia. Ikan ini harganya tidak mahal dan baik digunakan untuk mempercepat pertumbuhan lele. Ikan tersebut bisa langsung diberikan ke lele. Namun, jka ukurannya cukup besar, sebaiknya cincang terlebih dahulu.
B. PEMBERIAN SUPLEMEN
Sama seperti pada usaha pembenihan, usaha pembesaran lele juga memerlukan suplemen untuk meningkatkan selera makan lele. Suplemen yang digunakan berupa gula, susu, atau madu yang dicampurkan dengan pelet. Takarannya, sama dengan suplemen yang diberikan pada pakan benih, yaitu 1 sdm gula, 1 sdm madu, atau susu kental mans untuk 1 kg pelet.
Untuk satu kali masa produksi lele konsumsi dari 10.000 ekor benih yang setara 1 ton lele, susu yang terpakai hanya dua kaleng. Sementara itu, madu sebanyak 1 botol dan gula pasir hanya butuh 1,5kg. pemberian suplemen harus diselang-seling, kadang diberi kadang tidak.tergantung pada Anda. Jika Anda ingin cepat, siplemen harus diberikan setiap hari.
C. POLA PEMBERIAN PAKAN
Pada dasarnya pola pemberian pakan untuk usaha pembesaran lele sama dengan pola pemberian pakan pada usaha pembenihan. Namun, jenis pakan dan porsinya yang berubah karena disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan lele. Makin besar lele, makin banyak pakan yang dibutuhkan. Umumnya, lele cukup diberi makan 3-4 kali sehari, yakni pada pagi (0.00-09.00), sore (16.00-17.00), dan malam hari (20.00-22.00).
D. JUMLAH PAKAN YANG DIBERIKAN
Tidak ada petunjuk ang jelas mengenai berapa banyak makanan yang harus diberikan untuk seekor lele dalam satu hari. Namun, pakan yang diberikan tidak boleh kurang dari 10% berat tubuh ikan. Bila kita bicara pembesaran lele, semakin sering diberi makan, secara logika lele akan semakin cepat besar. Artinya pemberian pakan harus sesering mungkin, tetapi jangan berlebihan. Pemberian pakan yang terlalu sering berisiko terhadap kecepatan keruhnya air. Akibatnya, kolam harus sering dikuras dengan mengganti sebagian air. Namun, jika sumber air berasal dari saluran irigasi yang dialirkan melalui pipa ke dalam kolam terpal, airnya tidak perlu diganti hingga panen.
E. PENGONTROLAN
Pengontrolan dalam usaha pembesaran lele sama fungsinya dengan pengontrolan yang dilakukan dalam usaha pembenihan, yaitu untuk memastikan apakah usaha pembesaran lele yang kita lakukan berjalan sesuai dengan rencana atau tidak. Ada kendala dan masalah atau tidak. Jika ada masalah, baik itu menyangkut ikan, pakan, air, dan kolam, tindakan apa yang harus kita lakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Pengontrolan bersifat wajib, jika kita menginginkan usaha yang sukses. Jangan berharap untung besar, jika lele kekurangan pakan, airnya kotor, atau kolam bocor. Ketekunan Anda sangat dibutuhkan dalam usaha budidaya ini.
F. PENGURASAN KOLAM
Pengurasan tidak perlu dilakukan setiap hari, cukup setiap 3-5 hari sekali hingga waktu panen, karena secara fisik lele sudah kuat dan mempunyai daya tahan yang tinggi. Tahapan kerja dalam pengurasan kolam pembesaran sama halnya dengan tahapan pengurasan kolam pada usaha pembenihan.
G. PENYORTIRAN ULANG
Lele di kolam pembesaran harus disortir secara berkala. Adapun selang waktu penyortiran setiap 10 hari atau 2 minggu sekali. Tujuannya, untuk menjaga agar perolehan makanan seimbang dan ukuran lele yang dipelihara seragam.
Penyortiran diperlukan karena pertumbuhan lele tidak sama. Ada yang cepat besar dan ada yang pertumbuhannya lambat alias kuntet. Jika kondisi ini dibiarkan, ukuran lele yang dihasilkan tidak seragam yang berpengaruh terhadap harga jual lele.
Ukuran yang tidak seragam merupakan ancaman bagi lele yang berukuran lebih kecil. Jika kekurangan makanan, lele yang bongsor bisa memangsa lele yang lebih kecil. Kondisi ini tentunya akan berdampak langsung terhadap jumlah panen.
Untuk mencegah kanibalisme, lele harus disortir. Hasil sortir dipindahkan ke kolam pembesaran terpisah sesuai dengan ukuran lele. Pada prinsipnya proses penyortiran untuk usaha pembesaran hampir sama dengan proses penyortiran dalam usaha pembenihan, hanya selang waktunya agak lebih lama. Selain itu, ukuran baskom yang digunakan juga berbeda, seiring pertumbuahan bibit.
Berikut ini tahapan penyortiran dalam usaha pembesaran lele :
ü Siapkan peralatan sortir, berupa slang, serokan, baskom sortir, dan baskom penampungan.
ü Kurangi air kolam menggunakan slang dengan bantuan mesin sirkulasi, hingga ketinggian air mencapai 5 cm.
ü Serok lele menggunakan serokan kain, lalu tuangkan ke dalam baskom sortir yang ditempatkan persis di atas baskom penampungan.
ü Lele yang disortir akan tertinggal di dalam baskom sortir, sedangkan lele yang tidak lolos sortir akan berada di baskom penampungan.
ü Pindahkan lele di baskom sortiran ke dalam baskom penampungan hasil sortir. Kembalikan lele di baskom penampungan ke kolam pemeliharaan semula. Sementara itu, lele hasil sortir dipindahkan ke kolam pembesaran lainnya.

(Sumber : Surya Gunawan, 2009, KIAT SUKSES BUDIDAYA LELE DI LAHAN SEMPIT)

26 komentar:

  1. om klo gax kberatan ane mu konsulnie :D

    ane pemula dalam bidang perikanan bhkan ane bkan lulusan jur perikanan,,tpi ane coba baca" biar tau tntang perikanan khusus'y lele,, ane punya 2kolam ukuran'y 2x5m masing" kolam ada 1500lele dari waktu pertama tebar bibit sampe skarang baru 1x nyortir pas umur 2bln,,skarang seminggu lg mau panen nie :D

    tpi yg jd masalah nie om knpa ya lele ane pada berdiri trus,,air'y cpet bau,,gax kayak wktu msih kcil" jarang bau !!trus yg layak d jual itu 1kg berapa ekor sich ??

    tolong bagi-bagi ilmu'y ya oom :D

    BalasHapus
  2. per kolam 1500 ekor dngan ukuran 5x2 m.. wah..
    siap" aja lele ente waktu penyortiran ludes banyak..
    ga seimbang antara isi sama kolamnya tuh..
    yg pas d jual itu 1 kg isi 8 ap 9 cukup lah

    BalasHapus
  3. Coba pakai Minaraya. Kalo kolamnya besar sekitar 1ha bisa pakai 6 liter minaraya. Kolamnya jadi ga bau, ikannya sehat, dan yang jelas ikannya cepet gede2 banget. kalo mau tanya2 bisa ke 085725515154 (sms only). Sukses ya bro!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa 082226474744 siapa tahu kedepannya saya butuh minaraya

      Hapus
  4. jika ukuran kolam 4*4 m persegi kira2 berapa bibit yang bisa dimuat.dalam satu kolam tersebut

    BalasHapus
    Balasan
    1. Untuk jumlah penebaran bibit lele idealnya adalah 250 ekor per meter persegi... itu ilmu yg saya dapatkan dari dinas perikanan kanjuruhan

      Hapus
  5. Penggunaan wadah budidaya lele, manakah.... yang lebih baik kolam tanah atau kolam beton.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut informasi yg saya dapatkan.. kolam budidaya beton lebih baik dibanding kolam tanah.. meskipun pada kolam beton memerlukan biaya yang cukup mahal.. pada kolam tanah... salah satu kelemahannya adalah pada saat melakukan pemanenan juga pada pembuangan kotoran ikan yang mengendap di dasar kolam..

      Hapus
  6. pemberian suplemen..seperti gula, madu ,susu langsung dicampur sama pelet ya bro..terus didiamkan berpa menit..sebelum dikasihkan ke lele

    BalasHapus
    Balasan
    1. Untuk pembesaran saya hanya menggunakan probiotik dan gula pasir/tetes tebu.. caranya.. untuk pelet 1 kg biasanya saya campurkan kurang dari 1 tutup botol dan gulapasir sebanyak stengah sendok teh..

      Hapus
  7. TERUS BIAR SEIMBANG ANTARA ISI DAN KOLAM BAGAIMANA NGITUNGNYA GAN?

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalo bleh q jwb neh
      tiap 1m3 : 100ekor mas bro

      Hapus
  8. Mksh info.nya, sngat brguna, salam sukses buat smua.nya...

    BalasHapus
  9. Gan, mau tanya,
    jenis ikan lele yang besar besar, 1 ikan bisa nyampai 1 kg lebih, itu namanya lele apa ya?
    dan bisa dibeli dimana bibitnya, kalo tahu?
    makasih banyak yah?

    BalasHapus
  10. kalau di tempat saya nggak sah repot-repot disortir. pemborosan itu namanya.
    http://tipslele.wordpress.com/2014/04/02/up-date-bisnis-pembesaran-lele-2014/

    BalasHapus
  11. mau tanya , gimana cara menghemat air agar tidak cepat bau .... soale saya sering gantin air... dan kalo gak ganti air lelenya tidak mau makan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Untuk lele umur dibawah 1.5 bln. Berikan probiotik 1 minggu sekali.. untuk umur diatasr 1.5 bln berikan probiotik 2 hri skali.. mnurut pngalaman saya

      Hapus
    2. Untuk lele umur dibawah 1.5 bln. Berikan probiotik 1 minggu sekali.. untuk umur diatasr 1.5 bln berikan probiotik 2 hri skali.. mnurut pngalaman saya

      Hapus
  12. FF999 untuk umur berapa..........
    781-SP untuk umur berapa......
    781-2 untuk umur berapa.....
    781 untuk umur berapa.........
    mohon bantuanya gan,trima kasih sblmnya

    BalasHapus
  13. pemberian suplemen menggunakan air/tidak,,?

    BalasHapus
  14. Sya pelihara di kolam tanah ukuran 4x6 dalam 1,2m 30rb ekor pdengan probiotik rabal yg saya produksi sendiri. Air tidak pernah bau, ikan sehat dan umur ikan 50 hari sudah pamen perdana dengan ukuran 8 ekor /kg. Klo ikan mau sehat dan air tidak bau pakai probiotik yg dicampur pakan.

    BalasHapus
  15. Yg terpenting dari pemeliharaan ikan mau jenis apapun ikan itu, adalah kualitas air yg utama, setelah itu pakan dan suplemen. Bisa dibeli di toko atau pun di produksi sendiri untuk jenis suplemen. Masalah jumlah ikan per m2 gk ada ngaruh sama sx. Asal kualitas air dijaga.

    BalasHapus
  16. Yg terpenting dari pemeliharaan ikan mau jenis apapun ikan itu, adalah kualitas air yg utama, setelah itu pakan dan suplemen. Bisa dibeli di toko atau pun di produksi sendiri untuk jenis suplemen. Masalah jumlah ikan per m2 gk ada ngaruh sama sx. Asal kualitas air dijaga.

    BalasHapus
  17. Mw tnya gan...klw cara menghilngkan busa pada kolam bioflok gmna ya...

    BalasHapus
  18. Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
    Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kbagi.com untuk info selengkapnya.

    Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)

    BalasHapus